Strategi Pre-Order Ramadan & Lebaran: Maksimalkan Omzet Tanpa Risiko Stok Berlebih! Strategi Pre-Order Ramadan & Lebaran: Maksimalkan Omzet Tanpa Risiko Stok Berlebih!

Tips Memaksimalkan Omzet di Ramadan & Lebaran dengan Sistem Pre-Order

Tips Memaksimalkan Omzet di Ramadan & Lebaran dengan Sistem Pre-Order

Mengapa Pre-Order Jadi Strategi Jitu di Ramadan & Lebaran?

Ramadan dan Lebaran adalah momen emas bagi pemilik usaha. Lonjakan permintaan terjadi di berbagai sektor, mulai dari makanan, fashion, hampers, hingga perlengkapan ibadah. Namun, tingginya permintaan sering kali membuat bisnis kewalahan: stok cepat habis atau justru menumpuk karena prediksi yang meleset.

Salah satu strategi yang semakin populer adalah sistem pre-order (PO). Dengan pre-order, bisnis bisa menjaga cash flow tetap sehat, menghindari stok berlebih, dan tetap memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu. Yuk, kita bahas bagaimana cara memaksimalkan omzet dengan sistem pre-order selama Ramadan dan Lebaran!

1. Kenali Produk yang Cocok untuk Sistem Pre-Order

Tidak semua produk bisa dijual dengan sistem pre-order. Beberapa kategori yang paling cocok untuk pre-order di bulan Ramadan & Lebaran antara lain:

✅ Makanan & Minuman: Kue kering, hampers Lebaran, frozen food, dan minuman khas Ramadan seperti sirup atau infused water. ✅ Fashion Muslim: Gamis, hijab, koko, hingga aksesoris seperti tas dan sepatu. ✅ Perlengkapan Ibadah: Mukena, sajadah, Al-Qur’an eksklusif. ✅ Dekorasi & Hampers: Peralatan rumah tangga, dekorasi Lebaran, hingga hampers custom.

💡 Tips: Jika produkmu termasuk dalam kategori ini, pertimbangkan untuk mulai menerapkan sistem pre-order dengan periode yang jelas.

2. Tentukan Periode Pre-Order dengan Tepat

Timing adalah segalanya! Jika terlalu cepat, pelanggan bisa lupa atau berubah pikiran. Jika terlalu mepet, bisa terjadi keterlambatan produksi atau pengiriman.

📌 Strategi Waktu Pre-Order:

  • Awal Ramadan (H-30 hingga H-15 Lebaran): Waktu ideal untuk membuka pre-order bagi produk fashion, hampers, dan perlengkapan ibadah.
  • Tengah Ramadan (H-15 hingga H-7): Cocok untuk pre-order makanan seperti kue kering dan frozen food.
  • Mendekati Lebaran (H-7 hingga H-3): Pre-order untuk produk cepat saji atau jasa seperti catering dan dekorasi Lebaran.

Dengan strategi waktu yang pas, bisnis bisa memastikan produksi berjalan lancar dan pelanggan menerima barang tepat waktu.

3. Buat Skema Pembayaran yang Menarik dan Fleksibel

Sistem pembayaran dalam pre-order bisa menjadi faktor kunci keberhasilan. Agar pelanggan semakin yakin, pertimbangkan opsi berikut:

💰 Pembayaran DP (Down Payment): Pelanggan membayar uang muka, dan sisa pembayaran dilakukan sebelum pengiriman. 💰 Full Payment dengan Diskon: Berikan harga lebih murah bagi pelanggan yang membayar penuh di awal. 💰 Cicilan Tanpa Bunga: Jika memungkinkan, gunakan layanan pembayaran bertahap untuk menarik lebih banyak pelanggan.

🔎 Tips: Pastikan kebijakan pembayaran jelas dan transparan agar pelanggan tidak ragu.

4. Manfaatkan Media Sosial & E-Commerce untuk Pre-Order

Sistem pre-order semakin mudah dengan adanya media sosial dan e-commerce. Beberapa platform yang bisa digunakan untuk membuka pre-order:

📌 Instagram & TikTok: Gunakan fitur live shopping, countdown timer, dan link ke form pemesanan. 📌 WhatsApp Business: Siapkan template pesan otomatis untuk menjawab pertanyaan seputar PO. 📌 Marketplace: Gunakan fitur "Pre-Order" di Shopee, Tokopedia, atau Bukalapak agar lebih praktis. 📌 Website Sendiri: Jika punya website, buat landing page khusus untuk pre-order dengan informasi lengkap.

📣 Strategi Marketing:

  • Gunakan strategi FOMO (Fear of Missing Out) dengan menampilkan kuota terbatas.
  • Beri insentif seperti diskon early bird atau bonus produk untuk pelanggan yang pre-order lebih awal.
  • Tampilkan testimoni pelanggan sebelumnya untuk meningkatkan kepercayaan.

5. Pastikan Stok dan Produksi Sesuai Kapasitas

Salah satu kesalahan dalam pre-order adalah menerima terlalu banyak pesanan tanpa memperhitungkan kapasitas produksi. Pastikan hal ini tidak terjadi dengan cara berikut:

🔹 Tentukan Kuota PO: Jangan membuka pre-order tanpa batas, pastikan sesuai dengan kapasitas produksi. 🔹 Bekerja Sama dengan Supplier: Pastikan bahan baku atau stok tersedia sesuai kebutuhan. 🔹 Buat Jadwal Produksi & Pengiriman yang Realistis: Hindari overload dengan membagi jadwal produksi dan pengiriman ke dalam beberapa batch.

💡 Tips: Komunikasikan estimasi waktu pengiriman dengan jelas agar pelanggan tidak kecewa.

6. Gunakan Pinjaman Usaha untuk Mengamankan Modal

Salah satu tantangan dalam sistem pre-order adalah modal produksi. Meskipun pembayaran sudah diterima sebagian, tetap dibutuhkan modal awal untuk membeli bahan baku, membayar tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya.

Jika modal terbatas, PDaja.com bisa menjadi solusi keuangan bagi bisnis Anda! Dengan fasilitas pinjaman rekening koran, Anda bisa mendapatkan modal tanpa harus menarik seluruh pinjaman sekaligus, sehingga lebih fleksibel dalam penggunaannya.

PDaja.com: Solusi Keuangan Fleksibel untuk Bisnis Ramadan & Lebaran

PDaja.com hadir untuk membantu pemilik usaha dalam mengelola keuangan dengan lebih fleksibel selama Ramadan dan Lebaran. Keunggulan PDaja.com:

✨ Fasilitas Pinjaman Rekening Koran: Bisa menarik dana sesuai kebutuhan, tanpa harus mengambil semua sekaligus. 

✨ Jaminan Properti: Bisa menggunakan rumah, ruko, apartemen, atau gudang sebagai jaminan. 

✨ Bunga Rendah & Fleksibel: Hanya 0,05% per hari, dengan bunga dihitung berdasarkan pemakaian. 

✨ Proses Digital: Bisa apply 100% online, tanpa perlu datang ke kantor cabang. 

✨ Minim Analisa Keuangan: Mempermudah akses pinjaman tanpa harus melewati proses analisis keuangan yang rumit.

💰 Jangan biarkan peluang Ramadan & Lebaran terlewat! Pastikan bisnis Anda tetap lancar dengan sistem pre-order yang efektif. Jika butuh tambahan modal, hubungi WhatsApp atau kunjungi website PDaja.com sekarang juga! 🚀

Hubungi kami via WhatsApp atau kunjungi website PDaja.com untuk info lebih lanjut!

Anda Mungkin Tertarik
Underwriter Adalah Pihak Penting dalam Proses Kredit: Ini Tugas dan Perannya

Underwriter Adalah: Mengenal Peran dan Tanggung Jawabnya dalam Proses Pinjaman

Pernah mengajukan pinjaman atau asuransi, lalu diminta menunggu proses analisa sebelum disetujui? Di balik proses itu, ada peran penting seorang underwriter. Banyak orang hanya mengenal underwriter sebatas "tim penilai", tapi...

LIHAT SELENGKAPNYA
Agunan Artinya: Pengertian, Fungsi, dan Jenis Agunan dalam Pinjaman

Agunan Artinya: Pengertian, Fungsi, dan Jenis Agunan dalam Pinjaman

Dalam dunia keuangan, terutama saat berbicara tentang pinjaman, istilah agunan sangat sering terdengar. Namun, tidak semua orang benar-benar memahami maknanya secara utuh. Padahal, memahami apa itu agunan bisa menjadi langkah...

LIHAT SELENGKAPNYA
Pengertian Anuitas: Jenis, Rumus, dan Contoh yang Perlu Dipahami Sebelum Ambil Pinjaman

Pengertian Anuitas: Jenis, Rumus, dan Contoh yang Perlu Dipahami Sebelum Ambil Pinjaman

Jika Anda pernah mendengar istilah "anuitas" saat membaca brosur KPR, pinjaman multiguna, atau instrumen investasi, itu bukan tanpa alasan. Istilah ini sangat lekat dengan sistem pembayaran atau pengembalian dana secara...

LIHAT SELENGKAPNYA

PDaja.com adalah platform pinjaman yang dikelola oleh Bank Sahabat Sampoerna, lembaga keuangan resmi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kami menyediakan solusi pendanaan melalui pinjaman dengan jaminan sertifikat properti, seperti rumah, ruko, apartemen, dan gudang, dengan jenis sertifikat SHM, SHGB, hingga SHMSRS. Melalui Kredit Multiguna dengan Fasilitas Pinjaman Rekening Koran, PDaja.com memberikan fleksibilitas dalam penggunaan dana: cukup bayar bunga sesuai jumlah yang digunakan. Tanpa beban bunga penuh, tanpa proses rumit. Dengan suku bunga yang kompetitif, proses cepat, dan syarat yang mudah, layanan ini cocok untuk berbagai kebutuhan—baik keperluan pribadi, tambahan modal usaha, hingga ekspansi bisnis. PDaja.com hadir sebagai pilihan finansial yang aman, fleksibel, dan transparan, menjawab kebutuhan masyarakat akan pendanaan yang praktis dan terpercaya.