Pasar Properti di Ujung 2025: Stabil Menuju Kenaikan
Menjelang pergantian tahun, pasar properti kembali menunjukkan pergerakan positif. Setelah beberapa tahun mengalami fluktuasi, kini sektor properti nasional berada pada fase pemulihan yang stabil. Kebutuhan hunian yang tinggi, pembangunan infrastruktur, dan pertumbuhan ekonomi menjadi faktor utama yang mendorong optimisme pelaku industri.
Pertanyaannya, apakah tren ini akan berlanjut di 2026? Apakah harga rumah akan kembali naik seperti periode sebelum pandemi? Untuk menjawabnya, mari melihat beberapa indikator penting yang memengaruhi arah pasar properti tahun depan.
Faktor yang Mendorong Tren Kenaikan Harga Properti di 2026
1. Peningkatan Permintaan Hunian
Pertumbuhan penduduk urban terus mendorong kebutuhan akan rumah baru, terutama di kawasan Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan kota-kota penyangga. Selain untuk tempat tinggal, banyak masyarakat mulai menjadikan properti sebagai sarana investasi jangka panjang.
Meningkatnya permintaan ini akan menekan ketersediaan lahan dan mendorong harga rumah naik secara bertahap.
2. Pembangunan Infrastruktur Baru
Proyek-proyek strategis seperti jalan tol baru, perluasan transportasi publik, dan pengembangan kawasan industri turut memperkuat nilai properti di berbagai daerah. Properti yang berada di dekat area pengembangan infrastruktur cenderung mengalami kenaikan nilai lebih cepat dibanding wilayah lainnya.
3. Suku Bunga Stabil dan Dukungan Perbankan
Bank Indonesia diperkirakan akan menjaga tingkat suku bunga tetap stabil sepanjang 2026. Kondisi ini membuat pinjaman untuk pembelian properti lebih terjangkau. Selain itu, banyak bank juga meningkatkan akses kredit untuk pengusaha dan individu yang ingin menjaminkan properti sebagai modal produktif.
4. Tren Properti Komersial dan Usaha
Selain rumah tinggal, sektor ruko dan properti komersial juga menunjukkan potensi pertumbuhan. Banyak pelaku UMKM yang mulai beralih ke model bisnis hybrid (online dan offline), sehingga permintaan ruko dan gudang meningkat. Hal ini ikut berkontribusi pada kenaikan harga properti di sektor usaha.
5. Kembali Populernya Investasi Properti
Setelah periode fluktuasi pasar saham dan kripto, properti kembali menjadi instrumen investasi yang dianggap aman dan stabil. Nilainya yang cenderung naik dari waktu ke waktu menjadikan properti pilihan menarik untuk diversifikasi portofolio.
Proyeksi Harga Rumah di 2026
Berdasarkan analisis tren pasar, harga rumah di Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan antara 5 hingga 10 persen secara rata-rata sepanjang 2026.
Kenaikan ini bervariasi tergantung lokasi dan jenis properti:
- Kawasan perkotaan dan strategis seperti Jakarta Selatan, BSD, dan Surabaya Barat akan mengalami kenaikan tertinggi.
- Wilayah penyangga seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Sidoarjo akan menjadi alternatif dengan harga yang masih kompetitif.
- Daerah berkembang dengan infrastruktur baru akan mencatat pertumbuhan nilai properti yang signifikan dalam 2–3 tahun ke depan.
Bagi pemilik rumah atau ruko, kondisi ini menjadi momen yang tepat untuk mengevaluasi nilai aset sekaligus memanfaatkannya sebagai sumber modal produktif.
Mengubah Properti Jadi Modal Produktif
Kenaikan nilai properti tidak hanya menguntungkan dari sisi investasi, tetapi juga membuka peluang bagi pemilik aset untuk memanfaatkannya sebagai sumber modal usaha.
Melalui PDaja.com by Bank Sahabat Sampoerna, Anda bisa mengajukan Pinjaman Beragunan Properti atau Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan berbagai keuntungan, seperti:
- Limit besar hingga Rp5 miliar
- Tenor fleksibel hingga 12 bulan dan dapat diperpanjang
- Bunga kompetitif dan hanya dibayar sesuai pemakaian dana
- Proses pengajuan mudah dan transparan
Dengan menjaminkan rumah atau ruko, Anda tetap memiliki kepemilikan atas aset, sambil mendapatkan dana tambahan untuk mengembangkan usaha atau melakukan ekspansi.
Tips Mengoptimalkan Aset Properti di 2026
- Lakukan evaluasi nilai properti secara berkala untuk mengetahui potensi kenaikan harga.
- Gunakan aset secara produktif dengan menjadikannya sumber modal kerja.
- Pantau tren infrastruktur baru karena dapat meningkatkan nilai properti dalam jangka menengah.
- Hindari menjual aset terlalu cepat, terutama jika berada di area dengan prospek pertumbuhan tinggi.
- Pertimbangkan pembiayaan beragunan properti untuk mendapatkan modal tanpa kehilangan kepemilikan aset.
Kesimpulan
Tahun 2026 diprediksi menjadi periode positif bagi pasar properti Indonesia. Kenaikan permintaan, dukungan infrastruktur, serta kondisi ekonomi yang stabil akan mendorong nilai rumah dan ruko terus meningkat.
Bagi pemilik aset, ini saat yang tepat untuk meninjau kembali nilai properti dan menjadikannya sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang. Dengan dukungan PDaja.com by Bank Sahabat Sampoerna, Anda bisa memanfaatkan nilai aset secara produktif melalui fasilitas pinjaman beragunan atau PRK yang fleksibel dan aman.
Hubungi WhatsApp Official PDaja.com untuk informasi dan penawaran seputar pinjaman atau coba simulasi pengajuannya di Ajukan Pinjaman.